Posts

Showing posts from February, 2011

Andai Bisa Ikut Termehek-mehek

Kepada Alvin, yang telah lenyap berbilang tahun. Mungkin sebenarnya kamu tidak lenyap. Hanya saja kita tidak pernah bertemu lagi. Atau mungkin memang tidak ada perlunya kita bertemu lagi. Tapi bagiku kamu lenyap ditelan rumitnya jalan perumahan menuju rumahmu. Kamu lenyap ditelan banyaknya mobil yang serupa dengan mobilmu. Kamu lenyap ditelan asamu untuk berubah. Dan tinggalah kami di sini, termangu menyadari betapa kehilangannya kami. Aku tahu rumahmu tidak pindah. Fanie pernah melihatmu, atau lebih tepat melihat mobilmu, di jalan raya BSD. Dia bilang kamu menyapanya lewat klakson dan dim singkat. Seharusnya kamu tahu betapa bersemangatnya dia saat menceritakan itu, seolah-olah ada harapan untuk bertemu lagi denganmu. Kamu tahu, kami merindukanmu. Teramat sangat merindukanmu. Mungkin aku bukan teman yang cukup baik. Tidak cukup baik untuk mengingat nama lengkapmu agar aku bisa mencarimu di jejaring sosial. Tidak cukup baik untuk mengingat jalan menuju rumahmu agar aku bisa seka

Kepada Mantan PresBEMku

Kepada Mantan Presiden BEM FPIK, Panca Dias Purnomo. Menilik satu dan lain hal, saya hendak menyatakan beberapa hal, sebagai berikut : 1. Saya mengidolakan Anda. Anda tahu, orang pertama yang berhasil meyakinkan saya bahwa orang dari FPIK UNDIP bisa jadi orang yang keren dan berkarakter. Aura Anda itu seperti aura calon direktur lho, bukan aura mahasiswa. 2. Saya terinspirasi oleh Anda. Anda adalah seorang ketua BEM sebuah fakultas dengan kesibukan yang sangat tinggi. Tapi prestasi akademis Anda juga luar biasa hebat. Padahal mereka yang mahasiswa dengan kesibukan biasa saja belum tentu bisa sebaik Anda pencapaian akademisnya. 3. Saya berjuang keras untuk Anda. Anda tidak kenal saya dan saya pun tidak. Tapi saya berjuang untuk jadi yang terbaik itu semua karena Anda dan, entah bagaimana, untuk Anda. Saya mau buktikan, kepada diri saya sendiri, dunia, dan Anda, bahwa saya bisa sehebat, bahkan lebih hebat daripada Anda. 4. Saya suka sekali membaca surat cinta Anda un

Keluarga Tuhanku

Selamat pagi, KOR'S!! Apa kabar?!?! Pasti LUAR BIASA, YES YES YES kan?! Aaaaaaaaa kangennya aku dengan sapaan khas kita itu... :'3 Ah teman-teman, di sini aku sepi deh rasanya. Kalau dulu hampir seminggu 3x aku ke gereja di luar kebaktian, untuk katekisasi lah, untuk persiapan kebaktian lah, atau untuk rapat ini itu lah, sekarang aku cuma ke gereja hari Minggu untuk kebaktian, malah seringkali bolos ngga gereja. Aku sangat bersyukur bisa jadi bagian dari kalian, mengingat aku termasuk anak yang sangat pasif dan orangtuaku pun pasif. Dulu rasanya sulit dipercaya aku bisa terpilih untuk jadi panitia Kebaktian Padang. Pengalaman pertamaku berkecimpung di dunia gereja, dan yang akhirnya membuatku kenal kalian dan benar-benar niat untuk jadi pelayan. Bianda, Zeus, Ka Shelly, Ka Kristin... tanpa kalian mungkin aku ngga akan ada sebagai pelayan di sana. Terutama untuk kakak-kakak yang mau kasih kesempatan untuk aku, makasih banget.. Untuk Bianda dan Zeus, terima kasih karena

Garyl dan Archie Berdebu

Kepada Garyl gitarku yang setia, yang selama ini berdebu di sudut kamar, atau sebenarnya di sudut antara lemari dan ranjangku. Garyl, kalau selama ini aku sering mendiamkanmu, bukan aku marah padamu, bukan! Aku hanya terlupa menyisihkan waktuku untuk memangku dan membelaimu. Maafkan aku untuk itu. Kalau selama ini aku jarang sekali membersihkan debu yang melapisimu, bukan aku tidak mencintaimu, bukan! Aku hanya keasyikan memainkanmu hingga melupakan yang lain. Garyl, ingatkah waktu pertama kali kita bertemu? Waktu itu, di pagi hari ulang tahunku, aku melihatmu terbungkus kardus di ujung kamarku. Ya, kamu adalah gitar pertamaku, sebuah Yamaha C 330 yang bagus sekali dan enak dimainkan. Kamu tahu, kamu adalah satu dari sepuluh gitar yang lehernya lurus sempurna. Keren kan? Yang jelas aku senang sekali bisa punya gitar yang benar-benar milkku sendiri waktu itu walaupun aku belum bisa memetik dawaimu dengan benar. Garyl, sudah tujuh tahun kamu setia jadi gitarku. Aku yang sering tid

Untuk Sepupuku..

Sepupuku Mas Ardhy sayang, Rasanya agak sedikit aneh ya menulis surat semacam ini untuk Mas, apalagi Mas tipe orang yang bisa menerima kesentimentilan seorang cewek, jadi sebenarnya aku bisa dengan mudah ngomong langsung ke Mas. Tapi menulis surat untuk Mas menurutku bisa jadi menyenangkan juga. Walaupun aku ngga berharap Mas baca karena aku pasti maluuuu sekali entah kenapa. Mas tau ngga sih, sejak aku masih kecil dan Mas masih cupu, Mas itu selalu jadi sepupu favoritku. Aku sendiri ngga tau pasti alasannya, tapi aku ingat aku paling senang kalau ke rumah Eyang bisa ketemu Mas. Malah dulu aku hobinya cium-cium Mas sampe Mas jengkel ya? Maaf yaaa ^^v Jujur ya Mas, aku dulu berharap sampai kita (atau aku lebih tepat) dewasa pun aku masih bisa bermanja-manja sama Mas, aku masih bisa merasa punya Mas yang ngelindungin aku, aku masih bisa cerita soal apapun ke Mas, dan aku masih jadi adek kesayangannya Mas. Dan aku senang Mas, senang sekali, karena harapanku sejauh ini terwujud. Aku

Laporan Perasaan

JUDUL Surat Rindu untuk Sang Adik di Tangerang pada Tahun 2011 LATAR BELAKANG PENULISAN Pada akhir tahun 2008 sampai pertengahan tahun 2010, saya hampir selalu dekat dengan seorang teman bernama Dimas. Dia sudah seperti adik bagi saya saking dekatnya kami. Kemudian saya menemukan program #30HariMenulisSuratCinta dan membaca sebuah surat yang menarik. Saya lalu memutuskan untuk menulis surat cinta juga untuk Dimas. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana awal kedekatan Aida dan Dimas? 2. Bagaimana perjalanan hubungan Aida dan Dimas? 3. Bagaimana bisa Aida rindu Dimas? TUJUAN 1. Mengikuti #30HariMenulisSuratCinta 2. Menyampaikan rinduku 3. Mengisi waktu luang 4. Menyelesaikan rumusan masalah HIPOTESIS Saya menderita kangen akut dan keparnoan pribadi. DASAR TEORI 1. Rindu rin.du a 1.sangat ingin dan berharap benar terhadap sesuatu 2.merasa ingin sekali hendak bertemu ke.rin.du.an n perihal rindu; keinginan dan harapan (akan bertemu dsb.) me.rin.du v 1.menjadi rind