Beasiswa LPDP #5 - Persiapan Keberangkatan (PK)

Hai halo!

Ini yang ditunggu-tunggu semua awardee setelah memperoleh SK lulus wawancara : Persiapan Keberangkatan a.k.a. PK!

Jadi pada dasarnya PK adalah sebuah program pelayanan yang diberikan oleh LPDP kepada para calon awardee-nya sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk program PK ini, para awardee tentu saja tidak perlu mengeluarkan biaya. Tapiiii...ada biaya-biaya yang perlu dikeluarkan, seperti  biaya transportasi ke dan dari daerah asal domisili, kemudian biaya-biaya untuk mengerjakan tugas, juga biaya-biaya untuk mempersiapkan acara penutupan yang meriah. Tapi semua itu tentu saja sepadan dengan apa yang akan didapatkan dari program ini.

Program ini terdiri atas 6 hari: 5 hari di Wisma Hijau, Cimanggis, Depok, dan 1 hari terakhir untuk acara penutupan. Acara penutupan ini biasanya dilakukan di luar Wisma Hijau, terserah angkatannya mau melaksanakan di mana. PK-48 kemarin memilih untuk melaksanakan acara ini di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senayan.

Apa aja sih isi dari PK ini? Nah ini ada highlight acara selama seminggu:


Jadi kurang lebih demikian. PK isinya dari hari ke hari adalah seminar. Seminar-seminar tersebut diisi oleh orang-orang yang luar biasa hebat. Selain itu, setiap pagi hari kami melakukan olahraga pagi. Olahraga paginya seru. Diawali dengan senam, dilanjutkan dengan latihan flashmob, terus integrity sport. Integrity sport ini sebenarnya kaya permainan anak anak dan permainan tujuh belas Agustus-an. Hari pertama olahraga (hari kedua PK) kami main bentengan kalau nggak salah. Yak. Ta benteng banget~ Hari kedua kami main galasin atau gobak sodor. Hari ketiga kami main tarik tambang. Hari keempat kami main futsal kembar siam (futsal tapi dua orang dua orang diikat pergelangan tangannya). Seru banget sih. Sepanjang permainan diadakan, disetel musik. Angkatan 48 itu angkatan joget. Jadilah kami nonton sambil ketawa-ketawa dan banyak joget. Dari joget dangdut ngasal, sampe joget Asereje dan Macarena. Haha. Balik ke dalam ruangan, di hari pertama, kami disambut oleh PIC PK, Bapak Mohammad Kamiluddin. Beliau ini adalah one man hero yang mengurusi semuanya mengenai PK. Sebenarnya beliau punya tim, tapi keputusan akhir dalam segala sesuatu diurusi oleh beliau. Luar biasa. Hingga tulisan ini dibuat, ada 50 PK yang telah beliau urusi, sendirian. Ada yang bertanya pada saya, apa setiap PK mendapat pendamping sendiri, jawabannya adalah: TIDAK. Setiap PK didampingi oleh Pak Kamil. Di hari pertama ini pula kami mendapat materi dari Pak Jimly Asshiddiqie. Keren sekali. Setelah  makan malam, giliran kami yang tampil dalam acara By-You-For-You: PK Mencari Bakat Dangdutan. Ini acara cukup menggemparkan! Ternyata PK48 betul-betul doyan joget, dan banyak yang berbakat dangdutan. 6 kelompok yang tampil, 6 kali kami semua berjoget bersama. Wes, ra nduwe isin pol. Pakaian yang tadinya rapi, menjadi kusut masai tak terkendali. Saking serunya kami, Pak Kamil sampai ikut berjoget. Bahkan di akhir acara, karena masih ada waktu, panitia ikut tampil bernyanyi dan Pak Kamil bernyanyi juga :)))) Acara selesai pukul 10pm, dan ketika itu saya sungguh merasa seperti itu malam terakhir...tahu kan, malam terakhir, di mana semua orang bersuka ria dan melepaskan segala rasa sungkan dan malu. Padahal, itu malam pertama haha (malam ketiga bersama jika dihitung dari pra PK). Kemudian kami mengerjakan daily report. Saya dan seorang teman, Lucky, didaulat menjadi MC untuk persembahan pembukaan di hari berikutnya. Jadilah kami membuat teks MC dan berlatih bersama teman-teman lain yang bertugas hingga lewat tengah malam :')

Di hari kedua, pagi hari, kami memberikan persembahan pembukaan. Di persembahan pembukaan ini kami menyambut direksi LPDP. Kebetulan pada saat kami, yang datang adalah Direktur Keuangan dan Umum LPDP yaitu Pak Syahrul Elly Mahyudin. Kami menyambut mulai beliau masuk ke dalam ruangan, dengan 3 pasang peserta berpakaian adat Bali, Dayak, dan Madura. Kemudian beliau dipersembahkan tari piring dan tari tradisional kontemporer. Kedua tari ini luar biasa bagus. Sayang belum dirilis video-nya jadi saya nggak bisa tampilkan di sini. Tari kontemporer yang ditampilkan merupakan modifikasi dari tarian Jawa dan Bali, kemudian dikolaborasi dengan gerakan permainan tradisional (sesuai dengan tema angkatan kami). GILA. Itu keren banget sih, parah. Saking kerennya persembahan pembukaan kami, sampai ketika pemateri kedua datang, kami disuruh mengulangi x)
Kenapa? Karena pemateri kedua kami super spesial : Mayor Infanteri Agus Harimurti Yudhoyono. Kalau dulu saya berpikir beliau terkenal karena beliau anak presiden...well...saya salah besar. Jika ada sesosok manusia yang mau disebut 'putera terbaik bangsa' maka di ruangan itu hanya beliau yang layak. Keren banget beliau lah. Pinter, ganteng, nasionalis.... Gusti...ada aja ya orang kaya gitu :') Err. Fokus, Aida. Setelah makan malam, kami juga dilanjutkan sesi kembali, yaitu oleh Bapak Muhammad Nasikin. Materi selesai pukul 10pm, sama seperti hari sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan tugas daily report. Pada malam ini saya kelelahan sampai pada titik di mana otak saya tidak bisa memproses apa yang dikatakan oleh orang lain. Akhirnya saya digiring masuk kamar dan disuruh tidur. Sungguh memalukan x)

Haha. Hari ketiga, setelah diawali oleh olahraga seperti biasa...kosong sampai jam makan siang. Yah, begitulah tantangan kalau pengisi materi orang-orang luar biasa. Bisa dibatalkan last minute banget. Akhirnya kami memanfaatkan waktu dengan bonding angkatan. Yah, diskusi-diskusi lucu gitu deh. Terus setelah makan siang baru kami menerima materi lagi. Kali ini materi diberikan oleh Bapak Wardiman Djojonegoro. Diskusi berjalan dengan sangat seru dan terbuka, karena di luar dugaan saya, beliau sudah sepuh tapi suka melucu dan seru. Belakangan saya tahu, semasa menjabat jadi menteri, Bapak saya pernah menjadi kolega kerja beliau, bahkan menulis di satu buku yang sama. Aduh bangga sendiri jadinya hahahaha. Di malam hari, tidak ada materi lagi. Lagi-lagi last minute cancelation. Ini bukan salah pihak LPDP dan Pak Kamil ya. Pematerinya yang memang sibuk sekali. Akhirnya malam hari kami isi dengan mengerjakan tugas, latihan untuk acara penutupan PK, dan briefing untuk outbound oleh Pak Kamil. Kami diminta istirahat lebih cepat karena kami harus berangkat pukul 1 dini hari di hari selanjutnya.

Hari keempat. OUTBOUND! Kami diajak ke Cikole, Bandung untuk outbound. Kami berangkat jam 1am dari Wisma Hijau, dan begitu bus berangkat, seluruh peserta langsung tidur dengan pulas. Hahaha itu adalah tidur terlama dan ternyenyak dalam minggu itu. Saya betul-betul tidak terbangun sama sekali, tiba-tiba sekitar pukul 4.30am kami dibangunkan dan diberi tahu bahwa sudah sampai. Begitu sampai, turun dari bus, ternyata udaranya dingin sekali. Maklum, baru bangun tidur, baru dari Depok yang gerah pula. Namun kami disambut makanan ringan dan minuman hangat. Puji Tuhan. Kegiatan pertama kami adalah ice breaking. Salah satu ice breaking yang menarik adalah human machine. Jadi kami sekelompok diminta untuk meniru sesuatu yang bergerak, seperti di acara Masquerade. Ini seru. Banyak ide bagus yang muncul. Seperti perjalanan kereta, kapal Titanic, dan pohon yang tumbuh. Setelah itu selesai, baru kami mulai outbound yang sesungguhnya. Ada 4 permainan yang kami lakukan, yaitu rappeling (menuruni dinding dengan tali), flying fox, sky run (menyeberangi titian di atas pohon), dan human jump (melompat dari platform ke sebuah samsak yang tergantung di atas jurang). Sayangnya, karena keterbatasan waktu dan jumlah kami yang cukup banyak, masing-masing hanya dapat mencoba maksimal 2 permainan, bahkan ada yang hanya mendapat kesempatan 1 kali, dan ada yang tidak mendapat kesempatan sama sekali (karena melebihi berat badan yang diizinkan). Setelah makan siang, kami main perang-perangan paintball. Seru banget. Banyak tawa yang terjadi walaupun kami keluar medan pertempuran dengan luka-luka (memar kena tembak hahaha). Paling seru ketika final. Penonton menempel di jaring pembatas, lalu berseru-seru menyemangati kedua tim yang bertanding. Berasa perang betulan, apalagi dengan terjadinya satu pertumpahan darah ketika ada peluru nyasar ke bibir. Itu seram. Tapi untung tidak ada gigi yang patah :( Jam 3pm, kami berangkat kembali ke Wisma Hijau, diiringi gerimis manis romantis dan kabut syahdu. Kembali, saya 'tewas' begitu bus mulai berjalan. Apalagi perjalanan ini adalah perjalanan yang sangat panjang. Hampir 5 jam di jalan..dan 5 jam itu pula saya gunakan maksimal untuk tidur nyenyak dan mangap hehehe. Sampai di penginapan, ternyata sudah sangat malam. Kami hanya makan, lalu jam bebas. Kembali kami mengerjakan tugas, lalu tidur lagi. Terlalu banyak tidur dalam satu hari :'))

Hari kelima. Kembali ke rutinitas. Di pagi hari kami mendapat materi metode pencairan dana dan simulasi sistem monitoring dan evaluasi oleh Bu Ratna Prabandari dan Pak Lukmanul Hakim. Tentu saja, ini seru sekali. Kenapa? Tentu saja, semua orang ingin tahu bagaimana cara mencairkan dana beasiswa ketika mulai kuliah nanti hehehe. Setelah materi disampaikan, sangat sangat menarik sesi tanya jawab. Saya baru tahu bahwa yang semangat untuk melanjutkan S3 setelah selesai S2 ada banyak. Saya jadi terpicu :') Kemudian di siang hari, kami kembali mengadakan By-You-For-You. Kami mengadakan dua sekaligus, yaitu Lipsync Combat dan Seni Pertunjukan Kontemporer. Di Lipsync Combat, kami menyetel lagu dan berakting seolah-olah kami yang menyanyi. Lucunya, acara ini malah jadi seperti kontes menari hahaha. Sementara itu di Seni Pertunjukan Kontemporer, kami harus menampilkan suatu pertunjukkan yang melintasi batas antar pertunjukkan seni. Misal, tari kontemporer gabungan antara tradisional dan modern, atau drama yang mencantumkan bentuk kesenian lain seperti menari dan menyanyi. Kebanyakan mengambil drama, tentu saja. Tapi ada satu kelompok yang menampilkan pertunjukkan yang luar biasa: menari diiringi seruling bambu. Kreatif sekali...dan membuat kelompok lain merasa tidak berarti hahahaha. Setelah makan malam, kami mendapat materi refleksi merah putih. Dalam materi ini, kami diingatkan akan pahlawan..akan orang tua..akan sahabat. Seperti biasa, sesi berakhir pukul 10pm. Setelah itu, kembali saya dan Lucky mempersiapkan untuk menjadi MC keesokan harinya. Malam itu saya kembali kolaps. Beberapa kali saya tertidur sedetik ketika Lucky bicara. Bahkan saya sempat tertidur di tengah-tengah mengatakan sesuatu hahaha.

Hari keenam. Acara penutupan.  Ini posternya:
Kami membuat acara penutupan di Kemendikbud, Senayan dengan tema Festival Dolanan 48, sesuai dengan tema besar kami. Acaranya luar biasa seru. Pagi-pagi kami buka Wahana Permainan Tradisional. Jadi di satu lapangan ada belasan permainan, mulai dari bentengan, galasin, congklak, bekel, lompat tali, engklek, gasing, egrang, rangku alu, balap karung, balap kelereng, ehmmm, pokoknya banyak lah. Saya juga nggak hafal saking banyaknya. Terus di dalam ada semacam pameran, pajangan permainan tradisional yang kecil-kecil, ada juga foto-foto pahlawan  nusantara. Juga ada Festival Jajanan Nusantara. Di sini, ada ratusan jenis jajanan nusantara yang tersaji. Semuanya dibawa oleh anggota angkatan 48 dari daerah masing-masing. Pokoknya bisa ngemil sampai puas lah. Sayangnya saya tidak berkesempatan menghabiskan banyak waktu di stand makanan ini, karena harus bertugas jadi MC. Padahal enak-enak semua :( Kemudian agak siang, kami mengadakan seminar permainan tradisional di dalam ruangan dengan pemateri Kang Zaini Alif dari Komunitas Hong. Beliau kece berat. Satu-satunya di Indonesia yang meneliti mainan tradisional mungkin beliau. Kalau mau mendapat gambaran mengenai beliau, bisa lihat di link berikut: https://youtu.be/hRVrm3svaUk
Secara keseluruhan acara ini sukses berat. Kami mengestimasi jumlah peserta yang datang berkisar antara 1500-2000 orang. Hal tersebut bukan dari daftar hadir, tapi dari jumlah goodie bag yang dibagikan. Kami menyediakan 500 goodie bag untuk orang dewasa dan 500 goodie bag untuk anak-anak yang semuanya ludes pada satu setengah jam pertama. Setelah itu selama acara berlangsung, tamu terus berdatangan hingga siang hari. Sungguh, sejujurnya kami kewalahan. Tapi senang. Saking besarnya acara ini, beberapa media nasional sampai meliput padahal tidak ada yang mengundang. Berikut video-video di youtube mengenai acara kami.

Net TV



Global TV


soulnesia


jawapos.com
http://www.jawapos.com/read/2015/11/15/10542/serunya-permainan-tradisional-bisa-tarik-wisman

Kompas


Dan dengan itu....berakhirlah masa-masa PK. Seminggu yang melelahkan, menyenangkan, mengharukan, mengaduk emosi, dan bagi saya pribadi, life changing moment. Seminggu kurang? KURANG! Kalau kata seorang kawan saya, Cici, biarlah kenangan itu tenggelam di sana....


Comments

  1. Ketika kata sulit terucap, tulisan mengungkap semua

    ReplyDelete
  2. mau tanya, kalau sudah PK berarti tinggal berangkat ke negara yang dituju ya?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Terima Kasih Tuhan

#MeToo