Beasiswa LPDP #4 - Pra PK
Hai!
Seperti yang sudah saya janjikan, saya akan menceritakan semuanya setelah PK selesai.Jadi setelah dinyatakan lolos wawancara, kami diwajibkan mengikuti sebuah acara pelatihan atau karantina yang disebut dengan Program Persiapan Keberangkatan a.k.a. PK. PK ini akan dilakukan selama 6 hari di Wisma Hijau, Cimanggis, Depok.
Namun sebelum berbicara mengenai PK, mari kita berbicara mengenai masa-masa sebelumnya, yaitu PRA-PK. Yak. Pra-PK.
Pada saat Pra-PK ini, awardee yang lolos seleksi pada gelombang ketiga tahun 2015 dibagi menjadi beberapa angkatan. Awalnya ada 7 angkatan, yaitu 46 hingga 51 plus 52 yang belum terbentuk. Saya dimasukkan ke dalam angkatan 48 (PK-48). Masing-masing angkatan memiliki tugas yaitu untuk memilih seorang ketua angkatan. Terpilihlah ketua angkatan kami yaitu M. Singgih Zulfikar Ansori. Terbentuk juga semacam susunan pengurus. Syafira Fitri Auliya sebagai wakil ketua 1 dan Meita Aznira sebagai wakil ketua 2. Laksita Rarastria Kharima menjadi sekretaris, Farah Aulia Rahman menjadi bendahara, sementara saya bertanggungjawab mengurusi database angkatan. Berjalanlah angkatan baru ini dengan megal megol belum stabil.
Tiba-tiba kami semua mendapat email bahwa angkatan kami akan 'dikeluarkan' sebagian, yaitu mereka yang beasiswa afirmasi dan perlu mengikuti Pengayaan Bahasa (PB) terlebih dahulu. JENG JENG. Angkatan kami yang masing belum stabil ini tergoncang luar biasa. Database berantakan. Regional berantakan. Tidak ada diskusi yang berjalan dengan baik. Lebih kacau lagi, teman-teman baru kami ex-PK-51 tidak mendapatkan informasi kalau mereka dipindah ke PK-48. Saya mendapat serbuan pertanyaan dari sana sini setidaknya selama 2 hari. Sudah gitu, ketua kami mengundurkan diri. Jadilah terjadi pergantian ketua (yang untungnya berjalan dengan damai dan tenang hehehe). Wakil 1 kami, naik menjadi ketua. Wakil 2 kami, naik menjadi wakil 1. Sementara itu, mantan ketua PK-51, Hendry Waldo K. Chendrawan. naik menjadi wakil ketua 2 angkatan kami.
Lambat-laun, sistem berjalan. Angkatan kami saling mengenal satu sama lain, 130 orang mulai bersatu padu membentuk angkatan PK-48 yang solid. Cela-celaan terjadi. Diskusi berjalan dengan baik. Dan tibalah saat-saat yang mendebarkan: pengambilan keputusan mau ambil tugas pra-PK atau engga.
Ternyata.....kompak semua ambil tugas.
YHA.
Jadilah hari-hari kami kemudian diisi dengan tugas. Satu, satu, satu, tau-tau 36 tugas kami kerjakan. Tugasnya mau tau apa aja? Ada deh. Nanti juga kalau jadi awardee tau. HAHA. Ada beberapa tugas yang akan saya ceritakan...
Salah satu tugas yang terpenting adalah menentukan tema angkatan. Tema angkatan akan berpengaruh pada nama angkatan, nama kelompok, jargon angkatan, dan tentu saja acara penutupan PK. Setelah diskusi panjang, akhirnya angkatan kami memilih tema Permainan Tradisional Nusantara. Sementara itu nama angkatan kami adalah Gempita Nusantara. Jargon angkatan kami yaitu Lestarikan Budaya, Ceriakan Bangsa. Jargon ini ada gerakannya. Nanti kalau sudah rilis videonya, akan aku tambahkan di sini. Terus nama kelompok. Pembagian kelompok (yang merupakan salah satu tugas) adalah tantangan terberat bagi tim database. Kenapa? Syarat pembagian kelompoknya berlapis HIKS. Tapi akhirnya kami berhasil membagi angkatan menjadi 6 kelompok. Nama dari kelompok-kelompok tersebut adalah Ular Naga, Dakon, Gasing, Meong-Meong, Egrang, dan Kolecer. Semua nama tersebut adalah nama permainan tradisional.
Lalu-lalu, selain mengurusi internal angkatan dan tugas-tugas, kami juga mengurusi urusan eksternal. Pihak LPDP memberikan kebebasan bagi kami untuk mengusulkan (dan mencari link) untuk pembicara PK. Ternyata, banyak sekali yang punya link ke orang-orang hebat negeri ini. Kemudian selain itu, kami juga harus mengurusi acara penutupan. Kami membuat konsep acara penutupan, survey lokasi, mencari pembicara, hingga mencari sponsor. Selain itu, kami juga harus memikirkan sebuah program pengabdian masyarakat, yaitu Menyapa Indonesia. Program ini dilakukan di salah satu desa termiskin di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berapa lama waktu yang kami punya untuk melakukan semua itu? 6 minggu saja. Praktis sebagian besar waktu kami tersita untuk Pra-PK ini.
Komunikasi dilakukan melalui berbagai media sosial, LINE, whatsapp, milis....setiap hari kami masing-masing menerima ribuan pesan, ribuan informasi mulai dari yang penting banget hingga yang tidak penting (guyon). Saya yakin, bukan hanya saya yang merasa overwhelmed dengan itu semua, bukan hanya saya yang merasa senewen dan stress dengan serbuan notifikasi setiap hari. Beruntung, lama-lama ada rasa nyaman yang timbul, dan justru ada rasa khawatir ketika tiba-tiba grup sepi hahahaha.
Tapi nggak apa-apa. tidak ada suatu apapun yang dapat didapatkan tanpa usaha, tanpa kerja keras. Dari kerja keras kami selama pra-PK, kami jadi begitu intens berkomunikasi satu sama lain, tanpa sadar membangun jejaring yang solid. Dengan siapa? Dengan calon pemimpin masa depan Indonesia. Di mana lagi saya bisa bertemu dengan 129 orang hebat sekaligus? Hanya di sini tempatnya :)
Masih termasuk pra-PK, 2 hari sebelum PK kami memutuskan untuk nginep bareng di Depok. Ini seru banget sih. Di hari pertama, ada regional DIY-Jateng, regional Bandung, dan regional Kalimantan yang datang. Hari pertama diisi dengan kenal-kenalan. Banyak banget orangnya fiuh. Dan (hampir) semua orang bilang: OH INI YANG NAMANYA AIDA. Uhm. Yeah. Hi! Banyak orang yang persis sama dengan di foto, jadi mudah menghafal. Tapi ada beberapa orang yang...berbeda sama sekali dengan di foto. Oh well. Di hari pertama ini, kami juga melakukan latihan-latihan untuk pertunjukan kelompok. Juga latihan flashmob. Juga mengumpulkan tugas ke ketua kelompok. Juga merapikan beberapa data yang perlu dirapikan. Di hari kedua, kegiatan kurang lebih sama. Tapi jumlah orangnya lebih banyak, dengan regional Sumatera dan regional Sulawesi yang sudah datang. It was overwhelming. Fiuh. Di hari kedua, ketegangan dan antisipasi mau PK sangat terasa. Tapi seru biaanget. Rasanya kaya lagi liburan hahahaha. But it was great to get to know these people :)
Comments
Post a Comment