Terima Kasih Tuhan

Tuhan, hari ini aku memperingati kembali hari lahirku 19 tahun silam.


Terima kasih untuk adikku sayang Adinda yang bersusah payah membangunkanku dalam seragam sekolah lengkap cuma untuk bilang "Selamat Ulang Tahun."
Terima kasih untuk Bapak yang main gitar pakai baju rapi cuma untuk "jamuan makan siang spesial ulang tahun Aida".
Terima kasih untuk Mama dan makannya yang lezat.


Terima kasih untuk Mas Taufan, yang mengucapkan selamat ulang tahun pertama kali hari ini, bahkan sebelum diriku sendiri.
Terima kasih untuk Mas Ludy dan ucapannya yang penuh doa dan nasihat.
Terima kasih untuk Mas Zeus dan foto kartu ucapannya yang lucu.
Terima kasih untuk Mas Panca yang kembali melupakan ulang tahunku tapi masih sempat memberikan doa untukku.
Terima kasih untuk semua temanku yang menyempatkan waktu mereka untuk mengucapkan selamat ulang tahun.

Terima kasih untuk 19 tahun yang telah berlalu dalam kebahagiaan.

Terima kasih untuk semester satu, dua, dan tiga di Universitas Diponegoro Semarang.
Terima kasih untuk semester satu, dua, tiga, empat, lima, dan enam di SMA Negeri 3 Tangerang.
Terima kasih untuk kelas satu, dua, dan tiga di SMP Negeri 3 Tangerang.
Terima kasih untuk kelas satu, dua, tiga, empat, lima, dan enam di SD Negeri Sudimara 3 Tangerang.

Terima kasih untuk rumah di Dahlia Loka, yang memberikan atap, alas, serta kenangan dan kehidupan.
Terima kasih untuk rumah di Jalan Kartini yang memberikan atap, alas, ruang untuk dikenang kelak, serta penghidupan.

Terima kasih untuk sahabat-sahabat SD, Rizky Laksono, Nisa Logana Miranti, M. Edho Prabuseti, Edo Widiyanto, Rizka Mariyana, Yogita Mahesi Putri, dan semua yang lainnya.
Terima kasih untuk sahabat-sahabat SMP, Ditha Fauziah, Bimo Arioseto Bagaskara, Jaka Bartowinata, Rendi Dwidi, M. Aulia Ramadhan, Putri Abdian Syahona, Ratih Puspitasari, Ajeng Lintang Cempaka, Nur Fikri Rabbani.
Terima kasih untuk sahabat-sahabat SMA, Siti Baroah, Suci Bella Nur, Shintya Agustina, Cakra, Syahrul Ramadhan, Syifa Amelia, Rizka Pramujiati, Bachtiar Widyantoro, Haryo Wisnu Murti Tjokro Sudiro, Narendra Saputra Mongan, Octaviniyant Aspary, dan adikku Dimas Sulistya Putra.
Terima kasih untuk saudara-saudara seiman, Desrainy Inhardini, Calvindoro Zeus Abdiwijaya, Bianda Sorta Nathania Manalu, Desy Wulandari Putri, Gita Gema Natalia Sitompul, Yonathan Pardomuan Silaban, Yohanes Parningotan Silaban, Tulus Silas Batubara, Samuel Teguh Sianturi, Kristian Dwi Saputra, Sariayu, dan penguat imanku Kristina Dewi.
Terima kasih untuk sahabat-sahabat baru pengobat lukaku, Ludy Cahya Permadi, Esha Etlin Saratoga, Tonny Adam Theoyana, Adi Nugroho, Arifismail Eko Riyanto, Ayu Dwi Ningrum, Maharanni Catherinna Wohon, Tissa Permatasari Putri, Renaning Wulan Mahardika; seniorku, Yohanes Sigit Kurnia, Lucky Kristi Condromoyo, Miko Budi Raharjo, Roro Arisa Prasodjo, Taufan Qoriadi, dan inspirasiku Panca Dias Purnomo.
Terima kasih untuk keluarga besar Sutopo yang begitu luarbiasa, dan keluarga besar Haryanto yang tidak kalah luarbiasa.
Terima kasih untuk keluarga kedua, Om Harie Sulistija, Tante Apriliawati Rasmansyah, Dimas Sulistya Putra, Ayunda Putri Aprilia, Adinda Putri Aprilia, dan Debo. Juga Om Simon dan Jersi.

Terima kasih untuk semua cinta yang kuterima dari malaikat-malaikatMu, terutama malaikat yang namanya kusebutkan tadi.
Terima kasih untuk semua kejatuhan serta luka yang membuatku berdiri lebih teguh.
Terima kasih untuk semua ilmu yang bisa kuserap selama mataku terbuka.
Terima kasih atas kesempatan untuk menjadi anakMu.
Terima kasih atas kesempatan menyebarkan kasihMu di bumi.
Terima kasih atas penyertaan, penghiburan, dan tangan yang senantiasa terulur padaku di masa-masa terkelamku.
Terima kasih atas masa-masa terang, memberiku kesempatan bersyukur dan memandang ke bawah.

Tuhan, aku tidak akan sanggup menyampaikan seluruh terimakasihku sekaligus dalam satu surat. Masih ada berjuta-juta surat serupa di dalam hatiku. Aku yakin dan percaya Engkau mampu membacanya tanpa perlu dikirimkan oleh Tukang Pos Cinta yang budiman, jadi inilah Tuhan dua ucapan terima kasihku yang terakhir :

Terima kasih untuk hujan yang tercurah sepanjang hari Tuhan, aku tahu, berkat-Mu padaku tercurah jauh, jauh, jauh lebih deras. Terima kasih untuk tak terhingga terima kasih yang bisa kuucapkan sampai aku menutup mata.

Terima kasih Tuhan...

Comments

  1. wah, namaku disebut,,hha

    ReplyDelete
  2. baru baca ini, ternyata ada namaku disebut,,, #kayaklagu :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Beasiswa LPDP #5 - Persiapan Keberangkatan (PK)

Surat 1