Beasiswa LPDP #3 - Seleksi Substantif

Hai! Ini tulisan terakhir dari serial  beasiswa LPDP. Mungkin nggak terakhir sih, nanti akan ada lagi, tapi berhubung saya belum menjalani, jadi sementara ini terakhir. Nanti begitu saya menjalani tahap selanjutnya, akan saya tulis lagi. Serial ini saya tulis sebagai rasa terima kasih pada mereka yang sudah menulis terlebih dahulu dan menolong saya, juga sebagai dukungan kepada mereka yang mau berjuang untuk memperoleh beasiswa ini. You go, guys! 

Kali ini kita sampai di tahap seleksi terpenting dan paling mendebarkan jiwa dan raga : Seleksi Substantif. Tahap seleksi ini biasa disebut tes wawancara, karena memang salah satunya adalah wawancara. Selain wawancara, yang dilakukan adalah verifikasi berkas, on-the-spot-essay-writing dan leaderless-group-discussion.

Saya akan menuliskan ringkasan blog walking saya sebelum saya menjalani seleksi substantif ini, kemudian akan saya tuliskan juga pengalaman saya sendiri. Tapi sebelumnya saya minta maaf sebesar-besarnya karena saya tidak mencatat blog-blog yang pernah saya kunjungi, saya hanya mencatat isi dari apa yang mereka sampaikan, jadi mohon maaf tidak ada referensi yang akan saya cantumkan. Semoga tidak mengurangi keasyikan kalian membaca postingan ini ya.
  • Perhatikan jadwal dan kelompok kamu
  • Datanglah 1-2 jam dari jadwal awal (misal jadwal wawancaramu jam 14.00, standby dari jam 13.00 setidaknya)
  • Datanglah hanya pada hari yang ada jadwalmu (kemarin waktu saya, seleksi ini dibagi menjadi 3 hari, jika kita dapat jadwalnya di hari kedua atau hari ketiga, di hari pertama tidak perlu datang)
  • Bawalah aura bahagia
  • Banyak-banyak berdoa
  • PEDE
  • Be yourself
  • Berpakaian rapi, warna cerah (soal berpakaian ini...well...saya waktu itu hanya pakai kemeja biasa, warnanya pink, pakai celana jeans hitam, dan sepatu converse putih...yang sudah berubah menjadi agak kecokelatan. SAYA SALAH KOSTUM SAUDARA-SAUDARA. Sebagian besar peserta pakai celana bahan, sisanya pakai rok. Terus nggak ada satupun kecuali saya yang pakai sepatu sneakers, para pria pakai sepatu pantofel, para wanita pakai flat shoes, atau high heeled shoes, atau pantofel juga. Bahkan banyak yang pakai blazer. Jadi..yah...pakai baju yang rapi seperti wawancara kerja yah..rapi profesional gitu bukan rapi kuliah)
  • Rajin-rajin blogwalking
  • Peserta lain itu BUKAN lawan, lawanmu adalah dirimu sendiri
  • Seperti kata kakak kelas saya, "kalau latiannya bisa, ujian benerannya pun pasti bisa"

Ini hari besar. Siapkan diri, siapkan mental. Jangan sampai sakit, jangan sampai lemes, jangan sampai hatinya tidak bergembira. Saya berhati-hati menjauhkan diri dari hal-hal tidak menyenangkan 2 hari sebelum hari H. Sampai di hari H, mental saya jatuh karena sepatu saya yang rada buluk itu hahahaha. Tapi saya membuat mindset : sepatu nggak dinilai, all is good, all is well. Pas hari H jadwal saya pertama itu jam 10.00, yaitu menulis essay. Lalu dilanjutkan dengan LGD. Kemudian jam 13.00 saya verifikasi berkas dan jam 16.00 saya wawancara. Sehari penuh! Tapi menyenangkan...karena setelah itu selesai, tidak ada beban lagi hehe. Jadwal untuk masing-masing tahapan akan jelas, di lokasi pun ada meja informasi yang akan dengan senang hati menjawab informasi kita. Hati-hati, jangan sampai terlambat. Kemarin waktu saya di ruangan untuk menulis essay, ada yang terlambat masuk, dan orang itu terlambat lagi untuk LGD (padahal dilakukan secara berkesinambungan). Sungguh mengganggu dan entah apa perasaannya ketika ditegur oleh reviewer. Kalau saya mungkin akan langsung menangis lalu pulang.

Verifikasi Berkas
  • Ini tahap penting, karena kalau tidak lolos tidak boleh wawancara
  • Siapkan dokumen dari hari sebelumnya
  • CEK lagi dokumen malam sebelumnya, masukkan tas supaya tidak tertinggal
  • CEK lagi sebelum berangkat
  • Masukkan dalam map, urutkan sesuai dengan daftar di lembar verifikasi dokumen
  • Pastikan berkas yang dibawa SAMA dengan yang diunggah dan SESUAI dengan format LPDP
  • Pastikan berkas valid dan up-to-date (karena saya melihat ada orang yang bawa SKCK tahun 2013 kemarin)
  • Bawa dokumen yang ASLI, bukan hasil scan, bukan hasil fotokopi
  • Nggak usah khawatir kalau belum ada LOA, it's ok


Leaderless Group Discussion
  • Sebelum hari H, banyak-banyak baca koran dan berita dan nonton TV
  • Cari tahu apa yang lagi hits untuk dibahas 2-3 bulan ke belakang (waktu kemarin saya LGD topiknya tentang Go-Jek dan Grabbike)
  • Perhatikan baik-baik petunjuk dari reviewer yang akan mem...buka jalannya diskusi
  • Sampaikan pendapat yang berbobot dan solutif tanpa mendominasi
  • Perhatikan etika dalam berbicara, bermasyarakat, dan menyampaikan pendapat
  • Jangan menjatuhkan pendapat orang lain mentah-mentah (boleh meyanggah atau tidak setuju tapi sampaikan dengan cara yang santun)
  • Saling menguatkan pendapat, boleh menambahkan
  • Jangan asal setuju, tapi usahakan bisa sejalan supaya bisa sampai ke kesimpulan (karena kesimpulan diperlukan)
  • Jujur, sederhana, realistis, logis, aplikatif
  • Bersedialah membuka diskusi dan/atau menjadi moderator (poin kepemimpinan)
  • Kalau moderator sudah diambil orang, ajukan diri jadi notulen
  • Jangan skeptis
  • Bantu teman sekelompok yang terlihat minor (misal dengan menguatkan pendapat dia)
  • Usahakan seefisien mungkin berbicara
  • Jangan mendominasi diskusi (berbicara lebih dari 3 kali)

LGD ini begini kondisinya, 10 orang dimasukkan dalam ruangan yang sama, duduk di suatu meja melingkar hanya membawa satu buah pulpen dan papan nama. Urutan duduk akan diatur oleh reviewer pemandu, sehingga kita tidak punya pilihan. Kita akan diberikan selembar kertas kecil untuk coret-coretan, mencatat ide kita, kertas ini harus diberi nama dan dikumpulkan. Kata reviewer-nya, mereka akan mengecek kertas tersebut lalu dibandingkan dengan apa yang kita sampaikan secara lisan: apakah sinkron, apakah kita mudah terpengaruh untuk setuju-setuju saja, atau gimana. Jadi...hati-hati dengan apa yang ditulis dan diucapkan. Selain itu, kita juga akan diberikan selembar kertas besar untuk mencatat hasil diskusi dan kesimpulan. Kertas ini, saya serahkan pada notulen saya (((NOTULEN SAYA))). Yak. Saya yang menjadi pemimpin/moderator diskusi pada saat LGD. Saya sempat membaca di suatu blog bahwa yang lolos adalah yang berani membuka diskusi, maka diiringi debar jantung yang luar biasa, saya membuka diskusi sebelum orang-orang lain memulai. Kuncinya...speed reading. Kita akan diberi selembar kertas kasus dan tugas yang harus didiskusikan. Nanti tugas tersebut harus terjawab oleh kesimpulan. Dengan kata lain, orang yang memulai diskusi harus lebih dulu menuntaskan bacaannya lalu berpikir dengan cepat apa yang akan disampaikan sebagai pendapat awal. Menurut saya, sebenarnya saya kacau...suara saya bergetar karena saya deg-degan setengah mati, dan pendapat saya mediocre. Nggak jadi soal. Yang penting berani wakakaka. Nah, seluruh proses diskusi, dari pengarahan hingga penyampaian kesimpulan, hanya diberi waktu 45 menit kalau nggak salah. Itu waktu yang sangat, sangat pendek. Jadi satu orang hanya punya kesempatan 2-3 kali bicara, bahkan ketika saya masing-masing hanya ngomong 2x, hanya 2 atau 3 orang yang ngomong 3 kali. Saya juga cuma 2 kali. Maka itu, berbicaralah secara efisien dan sistematis..jangan jadikan ajang ini lomba pidato.

Wawancara

Berikut ini adalah daftar tips yang saya ambil dari berbagai blog dan dari pengalaman saya sendiri:
  • Jangan tegang, pasang muka bahagia, masuk ruangan sambil SENYUUUMMM :))
  • Memberi salam, menyapa terlebih dahulu, menjabat tangan para interviewer, memperkenalkan diri sambil tersenyum
  • PD
  • Tatap mata lawan bicara
  • Duduk rileks tapi anteng
  • Jujur, sederhana, realistis
  • Be yourself
  • Antusias
  • Menguasai betul-betul bidang yang kita ajukan
  • Duduk tegak cenderung condong ke arah pembicara, jangan bersandar
  • Tunggu interviewer selesai bicara/bertanya dulu baru jawab
  • Senyummmm
  • Jawab yang ringkas dan jelas, tidak perlu bertele-tele
  • Jujur!
  • Kalau nggak lancar berbahasa inggris, latihan dulu dengan teman atau dengan cermin (yakinlah, nggak semua interviewer lancar bahasa inggrisnya)
  • Siapkan semua kemungkinan, wawancara 100% bahasa inggris, 75% bahasa indonesia 25% bahasa inggris (saya), 75% bahasa inggris 25% bahasa indonesia (orang-orang), 50% bahasa inggris 50% bahasa indonesia (sebagian besar orang-orang)
  • Kalau negara tujuan nggak berbahasa inggris, siapkan diri untuk demo menggunakan bahasa asing tersebut
  • Setelah selesai, ucapkan terima kasih, jabat tangan interviewer satu per satu baru keluar ruangan

Sementara ini adalah daftar pertanyaan yang saya ambil dari berbagai blog, untuk pertanyaan yang betul-betul keluar ketika wawancara saya, akan saya tandai:
  • Kehidupan pribadi incl. pekerjaan dan keluarga
  • Motivasi melanjutkan studi di luar negeri alih-alih di dalam negeri
  • Rencana studi (kita harus benar-benar menguasai seluk belum program yang akan kita ambil0
  • Visi dan kontribusi ke depan untuk Indonesia (*)
  • Kelebihan dan kekurangan Anda
  • Kenapa Anda pantas menerima beasiswa ini
  • Kenapa ambil program studi X di perguruan tinggi Y (*)
  • Sebutkan Pancasila dalam bahasa inggris
  • Tonjolkan hal apa yang telah dan akan kamu lakukan untuk kemajuan Indonesia
  • Bisa mempertanggungjawabkan apa yang ditulis di essay dan di formulir pendaftaran (*)
  • Karya terbaik dalam hidup Anda untuk masyarakat?
  • Diri Anda pribadi (nama, tempat tinggal, asal universitas, asal program studi) (*)
  • Ambisi Anda dalam hal apa
  • Motivasi terbesar Anda apa
  • Kegiatan setelah wisuda hingga sampai tahap wawancara
  • Apa kegiatan selama kuliah (*)
  • Describe yourself in three words
  • Describe yourself ten years later
  • Apa kesulitan terbesar Anda
  • Apa kelemahan yang ada pada diri Anda yang bisa menghambat jalannya studi Anda
  • Yakin mau jadi dosen? Sudah tau tantangan jadi dosen apa aja?
  • Sudah mikir bahwa setelah lulus S2 Anda dituntut S3?
  • Apa unique selling point Anda?
  • Kamu ikut ekskul tari ya? Coba tunjukkan sedikit.
  • Kalau gagal LPDP, plan B-nya apa?
  • Apa kegiatan di masyarakat di luar kuliah? (*)
  • Anda tau darimana info tentang perguruan tinggi tujuan?
  • Sudah tahu kurikulumnya? Mata kuliahnya cocok? (ini nggak ditanya ke saya tapi ketika ditanya kenapa ambil program studi tersebut saya menjelaskan kurikulum dan mata kuliahnya yang cocok menurut saya)
  • Apa karakteristik Anda yang memberi manfaat dalam studi Anda?
  • Apa poin penting yang ada dalam diri Anda yang meyakinkan kami agar bisa meloloskan Anda?
  • Sudah dapat LOA? (*) (saya jawab belum, karena baru buka pendaftaran November, it's ok, i promise)
  • Apa study plan-mu tidak bisa dilakukan di Indonesia (atau, kenapa nggak mau sekolah di Indonesia?) (*)
  • Kamu pernah nggak jadi pembicara seminar? (*)
  • Berapa banyak jurnal internasional yang kamu pakai dalam skripsi kamu? (*)
  • Pernah membuat jurnal yang sudah dipublikasi? (*)
  • Organisasi apa yang sangat berkesan dan membentukmu memiliki pribadi seperti ini
  • Ekspresikan rasa cintamu pada bangsa Indonesia
  • Apa yang sudah Anda pelajari tentang negara tempat tujuan Anda
  • Apakah Anda akan homesick? Bagaimana cara mengatasinya? (*)
  • Anda yakin mau kuliah, nggak mau menikah dulu? (ada cewek yang ditanya seperti ini ketika mengajukan diri untuk beasiswa S3)
  • Bagaimana cara Anda mengabdi bagi nusa dan bangsa?
  • Nanti ketika kuliah kesulitannya kira-kira apa? (*)
  • Kamu kayanya suka belajar macem-macem nih, sebenarnya kamu tu sukanya apa sih? (*) (ini berdasarkan essay yang ditulis)
  • Coba ceritakan bagaimana kamu bisa mendapat prestasi ini (*) (berdasarkan formulir pendaftaran)
  • Mau pulang nggak ke Indonesia? (*) (di sini harus dijawab HARUS PULANG PAK. kenapa? soalnya itu syarat LPDP, jangan sampai kemakan omongan manis interviewer)
  • Kamu mau jadi apa sih? (*)
  • Kalau nggak bisa jadi dosen, mau ngapain? (*)
  • Kalau kamu ditempatkan di daerah terpencil di Indonesia, mau? (*)
  • Kalau nggak ada kesempatan untuk jadi dosen atau peneliti di Indonesia, tapi kamu ditawari buat kerja di negara tujuanmu, gimana? (*) (JANGAN TERJEBAK! jawab aja harus pulang, ngapain kek)
  • Berdasarkan keahlian studi kamu, nanti kontribusinya di bidang ini gimana? (*)
  • Bisa tolong ceritakan latar belakang S1 kamu itu belajar apa dan hubungannya dengan program studi tujuan kamu itu apa? (*)
  • Kamu kan perempuan, nggak apa-apa kerja di lapangan? (*) (WTF, don't do 'kamu kan perempuan' with me -__-)
  • Kamu kan milih negara ini, itu kan cuma satu tahun, nggak kurang? (*) (saya kan nggak mau jalan-jalan Pak....saya mau kuliah T_T)

On The Spot Essay Writing

Waktu saya kemarin tes substansi, pertama kalinya dalam seleksi LPDP ada On The Spot Essay Writing. Jadi sama sekali nggak ada bayangan kaya gimana itu. Ternyata begini prosedurnya. Kita akan dimasukkan dalam satu ruangan, duduknya terserah. Terus kita dikasih LJU. Di sini kita akan menuliskan essay kita. Ke tempat duduk kita hanya membawa papan jalan, pulpen, dan kartu peserta (untuk menulis nomor peserta). Yak. Papan jalan. Nggak ada mejanya komandan! Susah bener nulisnya. Terus kita akan dibagikan selembar kertas, isinya semacam kasus pendek. Dari kasus tersebut, akan ada pertanyaan, dan jawaban kita harus dituang ke dalam essay. Kasusnya waktu saya itu ada dua, kami boleh milih. Kasus pertama, pendapat mengenai revolusi mental dan korupsi. Kasus kedua, pendapat mengenai bonus demografi beberapa tahun ke depan. Tidak ada keterangan mengenai berapa jumlah kata yang harus ditulis. Tidak ada keterangan mengenai jenis essay. Bebas.  Hanya ada keterangan mengenai batasan waktu penulisan essay, yaitu 30 menit. Tapi sebebas apapun, perhatikan hal-hal berikut:
  • Jangan sampai lupa menulis nama dan nomor peserta
  • Perhatikan ejaan dan tulisan, jangan sampai typo, bisa konyol
  • Perhatikan kesinambungan antar paragraf
  • Perhatikan struktur essay yang baik, ada pembuka, isi, dan penutup
  • Rancang dulu jawabannya, baru tuliskan
  • Atur waktu dengan baik
  • Baca ulang sebelum diserahkan (walaupun sepertinya tidak ada yang bisa dilakukan, mungkin kita bisa menambahkan huruf u ke setuj)

Pengumuman seleksi substantif dilakukan pada tanggal yang tertera di jadwal. Pengumuman disampaikan pertama kali melalui akun masing-masing, waktu itu mungkin sekitar jam 11an lah. Atau sedikit lebih pagi. Entah. Sudah siang, sekitar jam 13an ada email dari LPDP. Lalu lebih sore, ada sms. Pokoknya pas tanggalnya itu rajin-rajin ngecek aja hehehe.

Oke, rasanya semuanya sudah saya tulis...walaupun mungkin akan ada yang terlupa juga sih. Tapi nanti akan saya tambahkan kalau ingat. Kalau mau ada yang ditanyakan lebih lanjut bisa dikirim melalui email ke:



Semangat! Semoga sukses! Saya tunggu kabar baiknya! Nanti kalau sudah PK akan saya ceritakan juga isinya seperti apa :)))


Comments

  1. salam kenal mas,saya yogyantoro. boleh minta dikirimin ke3 essaynya mas , ke aeyogy@gmail.com ? thanks :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Beasiswa LPDP #5 - Persiapan Keberangkatan (PK)

Terima Kasih Tuhan

Surat 1